SOTO BOK IJO - LEGENDA KULINER KEDIRI
Hari Minggu kemarin, kami sekeluarga pergi berenang, mumpung liburan dan memang sudah cukup lama gak pergi renang bareng. Setelah puas renang, tentunya lapar donk dan kami memutuskan untuk makan siang di Soto Bok Ijo. Buat warga Kediri dan sekitarnya pasti udah gak asing lagi dengan soto ini, karena memang sudah sangat terkenal sebagai salah 1 pilihan kuliner di Kediri. Konon soto bok ijo sudah ada sejak tahun 1969 lho.
Soto Bok Ijo atau sering disebut Soto Ayam Tamanan, sebenarnya diawali oleh Pak No Surono. Lebih dikenal dengan sebutan Soto Bok Ijo karena lokasi berjualannya di sekitar Bok Ijo yang dalam bahasa Kediri berarti Jembatan Hijau. Kini lokasinya sudah berubah menjadi pertigaan yang padat lalu lintas karena berada di samping Terminal Tamanan Kediri.
Seperti yang kukutip dari Kompas.com, dahulu selain berjualan soto di bok ijo, Pak No juga berjualan soto keliling. Pada tahun 1984, beliau mewariskan usaha soto pada anaknya. Soto Bok Ijo sempat sepi sebelum adanya terminal Tamanan. Setelah terminal selesai dibangun, maka penjual soto di Bok Ijo dipindahkan di samping terminal. Hingga saat ini bisa ditemui berjejer warung-warung soto di samping terminal.
Soto Bok Ijo sendiri sebenarnya soto ayam biasa, yang kuahnya memakai santan. Walau memakai santan, tapi kuahnya gak eneg lho. Selain rasanya yang memang enak, soto ini terkenal karena harganya yang memang terjangkau. Harga per mangkok hanya Rp 3500,00. Porsinya memang sedikit sih, 1 mangkok pasti kurang :) Dalam penyajiaannya, penjual soto selalu menyajikan pelengkap soto secara terpisah, antara lain adalah kol, kecambah, cabe rawit, jeruk nipis dan tentunya kecap. Jadi kita bisa meracik soto sesuai selera kita. Ini dia penampakan soto-nya ya
Walau memakai mangkok standart, tapi porsinya sedikit tuh, irisan ayamnya juga gak banyak, maklum ya murmer harganya.
Nah ini penyajian pelengkap soto-nya. Yang cabe rawitn dan jeruk nipisnya gak kefoto euy
Karena sotonya murmer dan irisan ayamnya sedikit, pastinya ada yang istimewa donk. Nah yang jadi favorit adalah ayam bakar bumbu kecapnya. Kita bisa memilih ayam bagian mana yang kita inginkan, maka akan dibakar saat itu juga, jadi kita bisa menyantapnya panas-panas. Bumbu kecapnya benar-benar meresap lho, hal ini disebabkan karena ayam yang dibakar memang dipotong-potong terlebih dahulu, kemudian disusun di tusuk besi, baru kemudian dibakar dan disajikan di dalam mangkok. Harganya bervariasi antara Rp 10.000,00 - Rp 14.000,00 tergantung bagian mana yang kita pilih. Dinikmati bersama soto terasa pas sekali, dinikmati langsung juga enak.
Menikmati soto Bok Ijo ini juga jadi bernostalgia lho, dulu waktu SMA sering juga makan disini. Kalau ada teman yang ultah, seringnya ya traktir bakso Pak Ri atau soto Bok Ijo ini. Maklum anak sekolahan, jadi nyarinya yang murah tapi tetap enak donk.
Selain soto Bok Ijo, di Kediri juga ada warung soto terkenal lainnya, yaitu Soto Pojok di jalan Dhoho, selain itu juga ada soto Branggahan di jalan raya Kediri-Ngadiluwih. Moga-moga next time bisa posting juga disini.
Jadi kalau suatu saat mampir ke Kediri, jangan lupa wiskul ya. Selain menu soto, bisa ditemui juga lesehan Nasi Pecel Tumpang, bakso Pak Ri di jalan Veteran, Sate Ayam Pak Siboen di Jalan Panglima Sudirman, Sate dan Gule Kambing Pak Slamet di Pare dan masih banyak lagi pilihan kuliner tradisional.
Komentar
Posting Komentar